Jumat, 20 Desember 2013

Ketika harus mengatakan 'goodbye'

Fyuh.. mencoba menahan air mata ini keluar saat harus menuliskan perpisahan untuk rekan-rekan acs (academic software) dan tinggal sent makk... krik krik krik..  *elap ingus*

Tujuh tahun saya menjadi bagian dari keluarga ini.. Keluarga besar PT. Gamatechno Indonesia.. Dan hari ini, hari terakhir saya menempati sebuah ruangan yang sering disebut "cool office" julukan yang mulai diberikan pada saat PTGI (kami sering menyebut perusahaan kami dengan singkatan itu) telah merenovasi gedung lantai 2 menjadi ruangan yang sangat nyaman untuk kami para karyawannya..

Mencoba mengingat kebelakang saat saya pertama kali diterima menjadi keluarga besar ptgi, masih ingat sekali September 2006 saya mendapat panggilan untuk wawancara pukul 9 pagi, waktu itu saya masih bekerja shift malam di RS Hidayatullah Yk. Saya wawancara dengan Mas Topan (manager Produksi yang menjadi atasan saya) dan Mas Endar (manager HRD). Kenapa manggilnya mas? krn udah kenal juga sihh... hahahaha.. ~nepotisme donk lo tik masuk gt?~ ah engga juga wong ya tetep ikutin prosedur masuk kok.. klo diterima itu adalah rezeki saya.. dan lagi-lagi Alloh sudah menetapkan semua.. Eh tp kenapa manggilanya ke mereka mas ya? begini, perlu diketahui ptgi berdiri th 2003 yang didirikan oleh beberapa mahasiswa teknik UGM pada waktu itu, salah satunya adalah Mas Endar, bisa bayangkan rata-rata2 dari pendiri tersebut angkatan '98 pada masih muda kinyis-kinyis kann #halah #gakpenting, dan pada saat itu masih bernama "gama technocamp" pada th 2005 baru menjadi ptgi..

Oke next...

Lepas wawancara, saya mampir di kost lama saya diblimbingsari, eh ketemu sama temen trus entah gak direncana kita lgs aja ada ide ke pantai wedi ombo wonosari gunungkidul (pantainya lebih bagus dari paris pemirsah, dan pasirnya putih), gak lama kita bermain-main dipantai krn saya mlm harus bekerja, pulang sekitar pukul 3, ditengah perjalanan kembali pulang kami mampir dimasjid buat sholat ashar, nahhh.. pada saat selesai sholat ada telpon masuk yang mengabarkan saya diminta buat datang besok pagi untuk tanda tangan kontrak kerja.. tau donk ya dari manaaaa... yap, dari perusahaan yang td pagi mewawancarai saya.. :D alhamdulillah, segala puji Alloh, semua ini terjadi tentu karena kehendakNya..

Keesokan harinya, saya ke ptgi untuk tandatangan kontrak 3 bulan pertama, pada saat itu posisi saya sebagai Project Officer menggantikan mba Ira yang dipindah ke bagian HRD, Pekerjaannya nya berkutat dengan Microsoft Office, bertugas menyiapkan manual-manual aplikasi tiap klien, menyiapkan dokumen project, dll yang terkait dengan pekerjaan administrasi proyek di divisi Produksi (sekarang berganti menjadi Academic Software a.k.a ACS)

Selama 1,5 bulan pertama saya bekerja di dua tempat, di RS Hidayatullah shift malam dan pagi nya bekerja di ptgi... benar-benar menjadi supelwomen.. x_X
Tapi ini tentu sebuah pengalaman yang tidak pernah akan saya lupakan seumur hidup saya.. Tepat di Januari 2007 saya kontrak 1 tahun, dan di tahun 2008 diangkat menjadi pegawai tetap.

Pengalaman karir baru di mulai saat saya diamanahkan menjadi seorang Application Support (AS) pada tahun 2009, dengan perjalanan dinas pertama kali ketempat klien UMK (Universitas Muria Kudus) gak usah disebutkan nama kotanya ya.. udah jelas itu kebaca dimana.. -___-"
Grogi dihari pertama presentasi sangat-sangat luar biasa.. sampai saya harus menyemangati diri sendiri klo saya bisa dan saya hanya bilang "saya hanya perlu melewati semua hari ini saja untuk menguasai hari esok dengan tugas baru sebagai AS" dan benar pemirsah ini sangat ampuh, saya mengalami tegang luar biasa, hampir sama saat pertama sidang Tugas Akhir, megang mic seperti tidak bertenaga dan suara sesekali terdengar gemetar saat berbicara ke depan klien pada hari pertama itu.. Dan keesokan harinya, entah kenapa saya lebih bisa mengusai diri, apa yang terjadi kemarin tidak terjadi di hari kedua, subhanallah, maha suci Alloh, yang memberikan kemudahan dan kelancaran tiap hambanya :)

Sebagai AS saya geluti hingga terakhir hari ini, sangat menyenangkan menjadi seorang AS kenapa, krn banyak hal baru dan ilmu baru yang selalu dapatkan, perjalanan dinas yang membuat saya mempunyai pengalaman mengelilingin indonesia dari ujung barat (Lokseumawe) ke ujung timur (Manokwari), mengenal banyak karakter orang, belajar menghandle klien dengan komplain-komplainnya, berbicara didepan umum (jujur aja saya dulu orang yang sangat demam panggung, dan ternyata demam panggung penyakit yang bisa disembuhkan kok), dan banyak banget yang belum tentu saya dapatkan di tempat lain..

Dan sekali lagi.. hari ini, terakhir bekerja disini dengan membawa kenangan dan harapan baru..

Sukses dan jaya selalu PT. Gamatechno Indonesia, ini doa saya. Sukses selalu juga buat saya dimanapun berada, mendoakan diri sendiri dan berharap ada yang doain juga.. Aaaamiiinnn...

Sabtu, 14 Desember 2013

Ketika harus menuruni tangga darurat 29 lantai

Fyuhh.. saya tidak bilang hari ini adalah hari sial kami.. Selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian..

Oke sesuai judul, saya dan mba enik hari ini berniat untuk sarapan lebih cepat karena kami akan check out lebih awal dr hotel jw marriot jakarta melepaskan diri dr rombongan yg masih melanjutkan acara pukul 8. Sebelum kami ke Syailendra tempat kami breakfast, kami berniat ke lantai 28 dr kamr kami di lantai 23. Entah kenapa dengan lift nya ato mungkin kartu kami sll tidak bisa pencet tombol 28, sampe entah kenapa lift benjalan menuju ke lantai 29. Kami mau turun pun kelantai 28 tetap saja tombol gak mau menyala, akhirnya kita memutuskan turun naik tanggal aja, cuma beda satu lantai ini pikir kami. Akhirnya keluarlah kita ke pintu Exit, setelah menemukan tangga keluar kami turun ke lantai 28.. Dannnn.... jreng jreng jreng.. pintu buat masuk ke lantai 28 gak bisa pemirsah... hahahahahaa... dan baru kita sadar ini kan memang buat tangga darurat... sepertinya memang di setting spt ini bisa keluar gak bisa masuk.. Kita mencoba menenangkan diri dan befikir positif semua ini ada hikmahnya.. Akhirnya kami mencoba tlp rekan kami yg di lantai 28 untuk bukakan pintu dr sana gak diangkat pemirsahh.. hahahaha... telpon asm kami, dianya ada dilantai sembilan.. Sepertinya kita memang tidak bisa mengandalkan bantuan makhluk.. Bisa sih minta tolong petugas hotel tp kok ribet jadinya hrs tlp temen buat telponin petugas hotel, krn gak paham juga ceritanya, jd malah kepanjangan deh jalana ceritanya.. Akhirnya mba enik bilang "kita turun tangga aja deh mi, klo turun aku sanggup, tp klo naik baru gak sanggup deh". Yang saya khawatirkan adalah krn mb enik sedang hamil anak ke dua, tp maksa gpp deh turun tangga hitung2 olahraga. "Baiklah, semoga dedek kuat ya, aamiin" kata saya.

Kita turunin anak tangga satu per satu sambil kita ngobrol ngalor ngidul biar tidak terasa klo kita sedang menurunin anak tangga 29 lantai cing.. dan tidak terasa kita sudah melewati 9 lantai waktu melihat angka lantai 20.. hahahahaha... *ketawa sambil nangis darah* 20 lantai lagihh.. x_X

Saat tidak menemukan angka 14 dan 13 kita bersyukur kita di diskon 2 lantai.. hahahaha.. *ketawa senep* krn masih 11 lantai lagi.. sampai kita berhenti di lantai 2 kita bisa membuka pintu keluarnyahh..

Di lantai 2 kita mencari toilet krn mba enik akan cuci tangan.. krn besi pegangan anak tangga kotornyaaaaa terlihat klo memang tidak ada yg melewatinya..

Kita menuju lift dan saya tekan tombol turun, mba enik nyletuk "lha mi kita gak jadi naik ke lantai 28 dulu buat kekamar bu tyas (rekan yg memang dr awal yg ingin kita tuju) kan niatnya mo kesana", "hah, oke masih tetap kesana? Baiklah"

Kita masuk lift, kejadiannya sama kita gak bisa menekan tombol 28, tp bisa tekan tombol 23, sepertinya memang setting card nya dibuat demikian bisa naik kelantai sesuai kamar ato turun ke lantai 2 dan 1. Krn kami sempat berfikir yg bermasalah kartu kami. Akhirnya kita memutuskan ke lantai 1 saja untuk sarapan. Oke penglaman berharga buat kami untuk hari ini, ingat2 jangan sekali-kali klo menginap dihotel berbintang sekelas jw marriot menggunakan tangga darurat klo memang gak darurat apa lagi klo kita kejebak di latai tertinggi, lantai 29 dr 30 lantai itu sesuatu cing... dan saya yakin selalu ada hikmah dibalik semua ini.

Anda boleh menertawakan kebodohan kami, tp cobalah tetap ambil hikmah dan pelajaran dari kebodohan kami, setidaknya skr kami jadi pinter buat tidak mengulangi kebodohan yg sama.. #eaaa

Alhamdulillah.. saat tulisan ini di postingkan, saya mendapatkan kabar sore td dr mb enik, dia sudah terima hikmahnya.. dapet amplopan dari ibu tempat bekerjanya dulu, jelas itu isinya apa.. subhanallah..

Bersabar dan berprasangka baik terhadap setiap kejadian itu lebih baik, krn pasti ada hikmahnya, kita mungkin tidak tau hikmahnya apa pada saat itu, tp akan kita ingat dan sadar dr kejadian yg sudah kita lalui akan ada kata "ohhh ternyata ini to hikmah dr kejadian kemarin" :)